Advertisement

Responsive Advertisement

Enak Ya Nge Kos Bisa Bebas, Eits Emang Iya?


Tinggal di kos memang terdengar menyenangkan, terutama bagi kita yang sudah mulai mandiri dan ingin merasakan kebebasan. Bisa bebas datang dan pulang, nggak ada yang ngatur, dan bisa ngelakuin apa aja di kamar. Tapi, ada sisi lain dari kehidupan anak kos yang sering kali terlupakan, loh! Sebagai siswi kelas 12 di SMAN 1 Bojonegoro, aku merasakan kehidupan yang jauh dari orang tua. Tinggal di kos, jauh dari keluarga, sering membuat aku merasa harus mengatasi banyak hal sendiri. Kehidupan anak kos memang nggak selalu gampang, tapi banyak pelajaran yang aku dapetin yang nggak akan aku dapatkan jika tetap tinggal bersama orang tua.

Sendirian di Kos, Gabut dan Kadang Malas

Kehidupan di kos sering kali bikin aku merasa gabut. Waktu terasa berjalan lambat ketika sendirian di kamar, nggak ada teman ngobrol, dan jauh dari orang tua. Di kos, kadang aku harus cari cara supaya nggak bosen, mulai dari nonton film, main game, atau sekadar scroll media sosial. Namun, ada kalanya rasa malas datang, terutama saat harus mencari makan. Kalau lagi nggak ada stok makanan di kos, kadang aku bener-bener mager buat keluar beli makan. Apalagi di tengah kesibukan belajar, cari waktu buat makan itu rasanya ribet banget. Jadi, kadang aku lebih memilih pesan online atau beli makanan yang praktis aja.


Keterbatasan Tempat dan Barang Ketinggalan

Kehidupan di kos juga memaksa aku untuk lebih pandai mengatur barang. Kamar yang kecil sering kali bikin aku kewalahan menyimpan semua barang yang aku bawa. Barang-barang sering kali ketinggalan di rumah, seperti buku pelajaran atau alat tulis yang nggak sengaja nggak aku bawa. Kadang-kadang, aku harus balik lagi ke rumah cuma buat ambil barang yang ketinggalan itu, yang bikin repot. Meskipun begitu, lama-lama aku mulai terbiasa mengecek segala sesuatu sebelum berangkat ke sekolah supaya nggak lupa bawa apa-apa yang penting.


Sering Telat Bangun dan Informasi yang Terlambat Sampai

Salah satu tantangan besar lainnya adalah sering telat bangun. Kadang, rasa lelah setelah belajar atau kegiatan lainnya membuat aku sulit bangun pagi. Akibatnya, aku sering buru-buru siap-siap, kadang sampai telat ke sekolah. Hal ini tentu mengganggu rutinitas harian, terutama kalau ada ulangan atau kegiatan penting yang harus dihadiri. Selain itu, ada juga masalah informasi yang terlambat sampai. Kadang, sekolah mengirimkan informasi atau pengumuman setelah aku sudah sampai di rumah, jadi aku harus balik ke kos lagi. Itu tentu menyita waktu dan tenaga, tapi tetap harus dilakuin demi nggak ketinggalan acara penting.


Menghemat dan Bertahan Hidup

Kehidupan anak kos juga ngajarin aku buat menghemat. Karena uang jajan terbatas, aku harus pintar-pintar mengelola pengeluaran. Mulai dari memilih makanan yang lebih murah tapi tetap bergizi, sampai memilih transportasi yang hemat. Hal-hal kecil seperti ini mengajarkan aku untuk lebih bijak dalam mengatur keuangan dan membuat setiap pengeluaran terasa efektif.


Pelajaran yang Bisa Dipetik

Jadi, nge kos memang ada sisi enaknya, tapi ada banyak hal yang harus dipikirkan dan dihadapi. Mulai dari mengurus diri sendiri, ngatur waktu, sampai berjuang menghemat uang. Memang, rasanya bebas, tapi tanggung jawab dan tantangan yang datang juga nggak sedikit. Semua itu mengajarkan kita untuk jadi lebih mandiri dan siap menghadapi masa depan. Dengan semua pengalaman ini, aku yakin bisa lebih dewasa dan siap menghadapi kehidupan setelah lulus nanti.


Posting Komentar

0 Komentar